KANTOR BALAI TAMAN NASIONAL BALI BARAT
Jl. Raya Cekik-Gilimanuk, Jembrana, Bali 82253
Euforia Tahunan Dunia Konservasi Indonesia
Oleh: Wahyuni Hardiyanti
Mahasiswi IPB
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap tanggal 10 Agustus berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2009. Sejak ditetapkannya Kepres tersebut melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah rutin menjadi agenda tahunan untuk menyelenggarakan dan mengembangkan peringatan HKAN. HKAN merupakan momentum keteladanan dan aksi nyata memasyarakatkan konservasi alam sebagai sikap hidup dan budaya bangsa Indonesia. HKAN juga digunakan sebagai ajang mempromosikan Taman Nasional (TN) dan Taman Wisata Alam (TWA) di Indonesia kepada masyarakat luas. Pada tahun 2014, HKAN mulai dilaksanakan di alam terbuka yaitu di TN Gunung Halimun-Salak, selanjutnya tahun 2015 di TN Ujung Kulon, dan tahun lalu di TN Bali Barat.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menyelenggarakan peringatan HKAN di tahun 2017 dengan tema “Konservasi Alam – Konservasi Kita”, yang puncak kegiatannya dilaksanakan di Taman Nasional Baluran, kabupaten Situbondo – Jawa Timur. Makna dan pesan yang terkandung dalam tema tersebut bahwa konservasi alam pada hakikatnya adalah untuk kehidupan kita umat manusia serta makhluk hidup. Terdapat dua kegiatan penting di TN Baluran dalam rangkaian acara HKAN yang berlangsung di Baluran ini, yakni Jambore Nasional dan Pameran Konservasi. Ketua Pelaksana HKAN (Is Mugiono) membuka secara resmi kegiatan Pameran Konservasi Alam Nasional 2017 yang berlangsung selama tanggal 8 – 11 Agustus 2017.
Pameran ini diikuti oleh 36 instansi.
Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan salah satu peserta pameran konservasi dan sekaligus mengirimkan kader konservasi sebagai wakil dalam mengikuti kegiatan Jambore Nasional dimana kader konservasi tersebut diambil dari kalpataru.
EUFORIA TAHUNAN DUNIA KONSERVASI INDONESIA
Oleh: Wahyuni Hardiyanti*
Mahasiswi IPB
Dekorasi yang menarik, dan beberapa destinasi untuk tempat wisata serta Jalak Bali berhasil menarik perhatian pengunjung untuk singgah di stand Taman Nasional Bali Barat. Selain itu, tersedia juga souvenir, buletin dan brosur yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Pengunjungpun bervariatif dari berbagai kalangan, dan berbagai usia, dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, serta pelajar, pegawai, pejabat daerah, hingga Dirjen KSDAE (Ir. Wiratno), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Siti Nurbaya) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Darmin Nasution).
Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2017 resmi ditutup oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 10 Agustus 2017. Kemudian Ibu Menteri melanjutkan perjalanan nya menuju Blambangan, Banyuwangi untuk membuka kegiatan Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam dimana kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan. Direktur Jenderal KSDAE (Wiratno) selaku ketua panitia, menginformasikan bahwa festival ini dilaksanakan dari tanggal 10 – 13 Agustus 2017. Festival ini diikuti oleh 50 booth berasal dari Taman Nasional, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),Asean Heritage dan Pemda Banyuwangi. Festival ini memiliki tujuan untuk mengenalkan potensi wisata kawasan konservasi, karena Indonesia memiliki 54 TN, 123 TWA dengan luas mencapai 16 juta ha. Selain TN dan TWA, potensi wisata alam pada kawasan konservasi di Indonesia juga berada Taman Hutan Raya 28 unit, Taman Buru 11 unit, Cagar Alam 219 Sunit, Suaka Marga Satwa 72 unit, serta Suaka Alam / Kawasan Pelestarian Alam sebanyak 56 unit. Total luas kawasan konservasi sekitar 27 juta ha.
Festival yang diadakan di Banyuwangi ini sekaligus memberikan beberapa penghargaan. Salah satu penghargaan bagi pemenang Festival Film Taman Nasional Indonesia 2017 dimana Taman Nasional Bali Barat mendapatkan Juara I, Taman Nasional Gunung Palung sebagai Juara II, dan taman Nasional Baluran sebagai Juara III. Hal ini merupakan capaian yang sangat bagus untuk Taman Nasional Bali Barat. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Darmin Nasution) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Siti Nurbaya) kepada Kepala Sub. Bagian Tata Usaha (Wiryawan). Penghargaan ini dapat menjadikan semangat pengelola Balai Taman Nasional Bali Barat untuk mengemban tugas dan menuntaskan visi misi yang telah dibuat.