top of page
Monitoring Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Di Habitat Kawasan TN. Bali Barat

Oleh: Sugiarto

Pengendali Ekosistem Hutan TNBB

Monitoring Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Di Habitat Kawasan TN. Bali Barat

Oleh: Sugiarto*

Pengendali Ekosistem Hutan TNBB

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan satwa endemik Indonesia yang sebaran asli populasinya hanya di pulau Bali, dengan sebaran terluas berada antara Desa Bubunan Buleleng sampai dengan Gilimanuk Jembrana (Dr. Baron Victor Van Plassenn, 1925).


Tujuan Monitoring Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Habitat dalam kawasan TN. Bali Barat adalah :

  • Untuk mengetahui Jumlah dan Dinamika Populasi Jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

  • Untuk mengetahui keadaan habitat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

  • Untuk mengetahui daerah sebaran Jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

​

Waktu pelaksanaan monitoring dilaksanakan pada tanggal 5 s/d 9 Desember 2017. Lokasi pengamatan berfokus di beberapa site, yaitu:

  1. Site monitoring hutan Cekik , SPTN Wil. I Jembrana.

  2. Site monitoring hutan Lampu Merah, SPTN Wil. II Buleleng

  3. Site monitoring hutan Teluk Berumbun, SPTN Wil II Buleleng

  4. Site monitoring hutan Tanjung Gelap – Banyuwedang, SPTN Wilayah III Labuan lalang

  5. Site monitoring Hutan Teluk Terima – Labuan lalang SPTN Wilayah III Labuan lalang

​

Kegiatan Monitoring Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Habitat, dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat inidilakukan melalui 2 (dua) metode kegiatan, yaitu:

​

  • Metode Terkonsentrasi

Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait jumlah npopulasi Jalak Bali yang ada di site monitoring, menghitung Jalak Bali pada saat perjumpaan langsung dan mengambil data terbanyaknya pada site dan jam yang sama meski beda hari karena pengulangan penghitungan.

​

  • Metode Penjelajahan

Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait dengan keadaan habitat dan lokasi daerah sebaran / jelajah Jalak Bali dengan mengamati kondisi tempat/ lokasi site monitoring dengan cara melakukan penjelajahan dan mencatat temuan-temuan terkait vegetasi, potensi pakan, potensi tempat bersarang, potensi tempat minum dengan bantuan tally sheet yang ada.


Populasi Jalak Bali dari perjumpaan tim monitoring sebanyak 109 ekor dijumpai terbang bebas di empat wilayah resort yaitu di resort Gilimanuk, Prapat agung, Teluk Brumbun, dan Teluk Terima). Jalak bali juga di jumpai di kandang habituasi sebanyak 40 ekor di tiga resort yakni resort Gilimanuk, Teluk Brumbun dan Teluk Terima.


    Fenomena jalak bali yang dijumpai dapat menyebrangi perairan teluk banyuwedang selebar 307 meter menjadi informasi baru bahwa jalak bali ternyata mampu terbang menyebrangi perairan dan mampu mengatasi kecepatan angin diperairan teluk banyuwedang.

bottom of page